Rabu, 13 Februari 2013

Dasar Shalat dan Waktunya

Secara syar’i, shalat yang diwajibkan (shalat maktubah) itu mempunyai waktu-waktu yang telah ditentukan (sehingga terdefinisi sebagai ibadah muwaqat). Walaupun tidak dijelaskan secara gamblang waktu-waktunya, namun secara isyari al-Qur’an telah meentukannya. Sedangkan penjelasan waktu-waktu shalat yang terperinci diterangkan dalam hadits-hadits Nabi. Dari hadits-hadits waktu shalat itulah para ulama fiqh memberikan batasan-batasan waktu shalat dengan berbagai cara atau metode yang mereka asumsikan untuk menentukan waktu-waktu shalat tersebut. Ada sebagian mereka yang mengasumsikan bahwa cara menentukan waktu shalat adalah dengan menggunakan cara melihat langsung pada tanda-tanda alam sebagaimana secara tekstual dalam hadits-hadits Nabi tersebut, seperti menggunakan alat bantu tongkat istiwa’ atau miqyas atau hemispherium. Inilah metode atau cara yang digunakan oleh “madzhab” rukhyah dalam persoalan penentuan waktu-waktu shalat. Sehingga waktu-waktu shalat yang ditentukan disebut dengan al-Auqat al-Mar’iyyah atau al-Waqtu al-Mar’y. sedangkan sebagian yang lain mempunyai pemahaman secara kontekstual, sesuai dengan maksud dari nash-nash tersebut, di mana awal dan akhir waktu shalat ditentukan oleh posisi matahari dilihat dari suatu tempat di bumi, sehingga metode atau cara yang dipakai adalah hisab (menghitung waktu shalat).

Di mana hakikat hisab waktu shalat adalah menghitung kapan matahari akan menempati posisi-posisi seperti tersebut dalam nash-nash waktu shalat itu. Sehingga pemahaman inilah yang dipakai oleh “madzhab” hisab dalam persoalan penentuan waktu shalat. Dan waktu shalatnya oleh para ulama fiqh disebut waktu riyadhy. Dengan cara hisab inilah, nantinya lahir jadwal waktu shalat abadi atau jadwal shalat sepanjang masa. Dua “madzhab” tersebut pada dasarnya berlaku di masyarakat, ini dapat dilihat dari adanya tonglat istiwa’ (istilah jawa : bencet) di setiap (depan) masjid yang digunakan untuk menentukan waktu saat menjelang shalat. Adanya tongkat istiwa’ ini memberikan simbol bahwa “madzhab” rukhyah juga memang masih ada (berlaku) di masyarakat. Walaupun di dalam masjid tersebut juga terdapat jadwal waktu shalat abadi yang biasa dipakai sebagai pedoman disaat cuaca tidak mendukung (mendung) yang memberikan simbol adanya “madzhab” hisab. Namun dikotomi “madzhab” hisab dan “madzhab” rukyah dalam persoalan penentuan waktu shalat, tidak Nampak adanya suatu persoalan atau “greget besar”, atau bahkan sekat pemisah “madzhab-madzhab” tersebut Nampak tidak muncul (tidak ada). Karena menurut hemat penulis, dalam persoalan penentuan waktu shalat ini oleh masyarakat, kedua “madzhab” tersebut sudah diakui validitas dan keakuratan hasilnya. Ini dapat dilihat adanya jadwal waktu shalat yang tercantum pada setiap masjid walaupun di depan masjid juga dipasang bencet atau tongkat istiwa’. Kiranya ini maklum adanya, karena hasil hisab sudah terbukti keakuratan dan validitasnya (sesuai dengan hasil rukyah). Sehingga dalam hal ini, baik bagi “madzhab” hisab maupun “madzhab” rukyah berlaku adanya simbiosis mutualism, di mana apa yang dilakukan oleh “madzhab” rukyah bisa dipakai sebagai pembuktian empirik dari hasil “madzhab” hisab, begitu pula sebaliknya. Dari uraian dasar tersebut dapat diperinci ketentuan waktu-waktu shalat sebagai berikut :

Waktu Dzuhur
Waktu Dzuhur dimulai sejak matahari tergelincir, yaitu sesaat setelah matahari mencapai titik kulminasi dalam peredaran hariannya, sampai tibanya waktu Ashar. Dalam hadits tersebut dikatakan bahwa Nabi shalat dzuhur saat matahari tergelincir dan disebutkan pula ketika bayang-bayang sama panjang dengan dirinya. Ini tidaklah bertentangan, sebab untuk Saudi Arabia yang berlintang sekitar 20o – 30o utara pada saat matahari tergelincir panjang bayang-bayang dapat mencapai panjang bendanya bahkan lebih. Keadaan ini dapat terjadi ketika matahari sedang berposisi jauh di selatan yaitu sekitar bulan Juni dan Desember.

Waktu Ashar
Dalam hadits tersebut disebutkan bahwa Nabi melakukan shalat Ashar pada saat panjang bayang-bayang dua kali panjang dirinya. Ini dikompromikan bahwa Nabi melakukan shalat Ashar pada saat panjang bayang-bayang sepanjang dirinya, ini terjadi ketika saat matahari kulminasi setiap benda tidak mempunyai bayang-bayang. Nabi melakukan shalat Ashar pada saat panjang bayang-bayang dua kali panjang dirinya, ini terjadi ketika matahari kulminasi panjang bayang-bayang sama dengan dirinya. Dari uraian di atas disimpulkan bahwa waktu Ashar dimulai saat panjang bayang-bayang suatu benda sama dengan panjang bayang-bayang pada saat matahari berkulminasi sampai tiba waktu magrib.

Waktu Maghrib
Waktu Maghrib dimulai sejak matahari terbenam sampai tibanya waktu Isya’.

Waktu Isya’
Waktu Isya’ dimulai sejak hilang mega merah sampai separuh malam, ada juga yang mengatakan sepertiga, dan menyatakan bahwa akhir shalat Isya’ adalah terbit fajar.

Waktu Shubuh
Waktu Shubuh dimulai sejak terbit fajar sampai terbitnya matahari.

2 komentar:

  1. wah semuanya ada dasarbya ya sobat

    hebat

    BalasHapus
  2. makasih gan artikelnya sangat menarik sekali...

    obat kutil kelamin herbal
    obat kutil kelamin herbal ampuh alami dan manjur
    obat kutil kelamin aman dan ampuh
    obat kutil kelamin asli herbal tanpa efek samping
    obat kutil kelamin dimana-mana bisa ketemu
    obat kutil kelamin ampuh dan manjur tanpa operasi non bahan kimia
    obat kutil kelamin herbal
    obat kutil kelamin ampuh
    obat kutil kelamin mujarab
    obat kutil kelamin nusantara
    obat kutil kelamin alami dan ampuh
    obat kutil kelamin
    obat kutil kelamin tradisional
    obat kutil kelamin efektif
    obat kutil kelamin tanpa operasi
    obat kutil kelamin herbal
    obat kutil kelamin herbal ampuh
    obat kutil kelamin de nature indonesia
    obat panyakit kutil kelamin
    cara mengobati kutil kelamin paling ampuh
    obat kutil kelamin ampuh dan manjur
    obat kutil kelamin herbal
    obat sipilis herbal dan ampuh untuk mengobati sipilis
    obat kutil kelamin herbal
    obat kutil kelamin tanpa efek samping
    obat kelamin tanpa operasi
    penyakit sipilis
    obat sipilis raja singa
    obat penyakit sipilis
    obat untuk sipilis
    obat tradisional sipilis
    obat sifilis
    sipilis
    obat wasir ampuh
    cara mengobati wasir
    pengobatan wasir
    obat kutil kelamin pria
    obat rontok kutil kelamin wanita
    obat untuk kutil kelamin
    obat kutil kelamin instan
    obat kutil kelamin efektif
    obat kutil kelamin super
    obat kutil kelamin tradisional
    obat kutil kelamin di apotik
    obat kutil kelamin hembing
    obat kutil rontok kutil kelamin
    obat kutil kelamin herbal
    obat kutil kelamin
    obat kutil kelamin ampuh
    obat kutil kelamin efektif
    cara mengobati kutil kelamin

    BalasHapus

Silakan berkomentar di sini.. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan kedepannya..
Terima kasih..

Artikel Populer